Cerita Cinta Makhluk Mars dan Venus di Warung Soto
Minggu, 13 November 2011
0
komentar
Cerita ini pertama kali dikisahkan oleh seorang teman penulis bernama Siti (bukan nama sebenarnya dan penulis perlu merahasiakannya untuk alasan keselamatan..he..he) saat ia sedang menikmati lezatnya soto di sebuah warung soto di Kota Gudeg, Yogyakarta. Ia duduk berhadapan dengan sepasang kekasih, yang dari potongannya bisa ditebak kalau mereka adalah mahasiwa dan mahasiswi, juga sedang makan soto sambil ngobrol berdua. Tidak ada yang spesial dari situasi itu, sampai teman penulis mendengar “ribut-ribut kecil” yang terasa lucu, seperti tergambar dari narasi di bawah ini:
Cewek: ”Yang, aku tuh sebel sama Dina (bukan nama sebenarnya, karena penulis takut dituduh melakukan tindakan pencemaran nama baik atau dituduh melakukan tindakan tidak menyenangkan :-)), masak dia itu tergantung banget sama aku. Minta ditemenin minum kopilah. Minta ditemenin ke kampus untuk minta tanda tangan dosen pembimbinglah. Kan aku perlu waktu untuk ngerjain skripsiku”.
Cowok: ”Ya, dia mungkin ingin kamu lebih rileks aja dalam ngerjain skripsi dengan ngajak kamu ngopi bareng. Kamu tahu ngak? Dina lebih cepat ngerjain skripsi ketimbang kamu karena dia ngak kebanyakan ngeluh kayak kamu”.
Cewek itu lantas menampakkan muka cemberut dan senyum kecut.....wkkkkk saat menimpali penyataan kekasihnya dengan perkataan seperti ini: ”Mengapa kamu ngak pacaran aja sama dia”?
Di tengah enaknya makan soto, teman penulis tidak bisa menahan cekikikan mendengar percakapan yang dianggapnya lucu itu. Sambil mengambil soto dari mangkok dengan sendoknya, dia senyum-senyum ngak jelas.
Cowok menjawab: ”Loh aku kan milih kamu sebagai pacarku, bukan dia”.
Tapi ternyata tanggapan dari cowok itu tak membuat sang cewek mengendurkan kemarahannya. Karena tidak mau berkonflik terlalu jauh dengan pacarnya, sang cowok pindah tempat duduk, pura-pura baca koran sambil mengintip-ngintip pacarnya dari balik lembaran koran.
Pada hari berikutnya, teman penulis secara tidak sengaja bertemu lagi dengan kedua pasangan muda-mudi itu di tempat yang sama. Hari itu, giliran dia memperoleh tatapan sinis dan muka kecut dari cewek yang ribut dengan pacarnya pada hari sebelumnya..ha...ha.
Di balik cerita lucu ini-tapi mungkin menjengkelkan bagi cewek itu, kita bisa mengulas sedikit mengenai hubungan asmara antara dua sejoli, terkait dengan ”peran” yang dijalankan masing-masing. Peran, di sini tidak hanya berhubungan dengan gender-pria dan wanita, yang selanjutnya membawa bentuk-bentuk perilaku tertentu yang diharapkan atau harus diwujudkan. Sebagai contoh, biasanya seorang cowok selalu dituntut untuk bisa melindungi ceweknya dalam segala kondisi.
Melihat kasus di atas, masing-masing pihak terutama pihak cowok harus bisa “memainkan” perannya di hadapan ceweknya dengan baik. Peran juga dipengaruhi oleh situasi dimana hal ini akan menentukan gaya komunikasi diantara mereka. Kejadian nyata di atas, kalau dilihat dengan seksama, merupakan curhatan sang cewek ke sang cowok untuk sekedar didengarkan, atau untuk mendapatkan dukungan dari pacarnya dengan empati yang mendalam. Tapi sang cowok memposisikan dirinya sebagai seorang “teman/ sahabat” dari ceweknya, bukan seorang kekasih yang seharusnya berbicara dengan bahasa “hati”. Ia menanggapi curhatan pacarnya secara logis dengan maksud memberikan jalan keluar yang solutif. Tetapi, hal ini tidak bisa diterima oleh pacarnya.
Kesimpulannya, repot juga jadi cowok karena harus paham perannya dalam berbagai situasi.
Hal seperti di atas sering terjadi dalam suatu hubungan, tapi menjadi hal yang “lucu” bagi orang luar yang menyaksikannya :-)
Description
: Cerita Cinta Makhluk Mars dan Venus di Warung Soto
Rating
: 4.5
Reviewer
: Sri Rejeki
ItemReviewed
: Cerita Cinta Makhluk Mars dan Venus di Warung Soto
0 komentar:
Posting Komentar