Anai-anai, binatang penikmat hidup
Sabtu, 12 November 2011
0
komentar
![]() |
Anai-anai menempel di tiang kayu |
Pertama kali yang aku lihat setelah bangun pagi pada hari ini dari balik jendela kamarku adalah Laron atau Anai-anai,
Malam sebelumnya, daerahku diguyur hujan dengan intensitas ringan tapi tetap membuat tanah basah. Sebenarnya aku sendiri tidak tahu apa hubungannya hujan, tanah basah, keluarnya Laron. Apakah kondisi pasca hujan membuat Laron “nyaman dan sejuk”, sehingga mereka berbondong-bondong ke luar dari sarangnya, seperti sesuatu yang harus dirayakan secara besar-besaran?
Tapi kalau musim kemarau Laron kan ngak pada keluar ya. Mungkin karena mereka takut “panas” kali. Ahh..aku ngak tahu jawabannya. Jadi, aku tidak akan membahas panjang lebar mengenai hal itu karena tidak punya pengetahuan ilmiah.
Pelajaran yang dapat diambil
Selain merupakan serangga “sosial”, ada hal menarik lainnya yang bisa kita tarik pelajarannya dari Laron. Laron mau meninggalkan zona nyaman (sarangnya) mereka, yang hangat dan jauh dari jangkauan predator. Dengan sayap rapuhnya, mereka beterbangan ke sana kemari. Indah rasanya melihat mereka menjelajah “dunia barunya”.
Mereka tampaknya sangat menikmati petualangan itu. Terbang, terbang, terbang tinggi sebisa mungkin. Mereka pun tak takut kalau sewaktu-waktu berakhir di mulut ayam, cicak, atau kadal. Hidup mereka terasa singkat setelah dimangsa binatang-binatang itu. Tapi aku melihat, Laron bisa menikmati hidupnya meskipun itu sungguh singkat.
Description
: Anai-anai, binatang penikmat hidup
Rating
: 4.5
Reviewer
: Sri Rejeki
ItemReviewed
: Anai-anai, binatang penikmat hidup
0 komentar:
Posting Komentar